Monday, October 4, 2010

Bab 1 Ismael and Islam

Sekarang ini ada 1,6 milyar umat Muslim yang sedang berdiri di tengah panggung, sementara seisi dunia menonton dengan terheran-heran. Israel memperingatkan tentang bahaya terorisme, Gereja terus melirik jam, dan umat Islam sendiri sedang memperjuangkan revolusi. Sementara itu, pintu gerbang yang menghubungkan antara dunia Muslim saat ini dan kekekalan mulai dibukakan, yang memungkinkan berlangsungnya masa Kairos. Umat manusia kini sedang menanggapi datangnya sebuah masa yang kita alami bersama; ini bukan masa biasa, melainkan musim Kairos bagi umat Muslim.

Apa itu Kairos? Di dalam perbendaharaan bahasa Yunani, istilah 'waktu' dibedakan antara makna Chronos dan Kairos. Chronos adalah waktu kronologis, yang dihitung dalam satuan detik, menit, hari, dan tahun. Waktu Kairos adalah saat ketika pintu gerbang penghubung antara masa sekarang dan keabadian dibukakan, sehingga sebuah babak peristiwa yang istimewa dapat berlangsung hingga kegenapannya, sebagaimana ditetapkan oleh Tuhan sendiri, yang sanggup mengubahkan arah nasib manusia untuk selamanya. Manusia mengenal waktu sebagai Chronos dan menghitungnya dengan jam. Tuhan mengenal waktu sebagai Kairos, dan menentukan arahnya. Masa Kairos membukakan pintu menuju arah nasib manusia yang sesungguhnya; apa yang telah tersembunyi selama berabad-abad kini disingkapkan. Sebagai Gereja Yesus Kristus, kita harus mencermati setiap momen dari masa Kairos sehingga kita dapat mengalir seiring dengan kehendak Tuhan. Dalam bab ini, kita akan membahas asal-usul dari umat Muslim berdasarkan kajian Alkitab, seperti apa jeritan hati mereka, dan degup jantung Tuhan bagi umat manusia di zaman ini.

ASAL-USUL UMAT MUSLIM MENURUT ALKITAB
Umat Muslim percaya bahwa Abraham membawa anak pertamanya yang bernama Ismael (bukan Ishak) ke mezbah korban bakaran di atas gunung.

Mohammad sebagai nabi umat Islam merupakan keturunan langsung dari Ismael,
tepatnya dari putra keduanya yang bernama Kedar. Mohammad menerima wahyu dari
sesosok malaikat yang ia percayai sebagai Jibril. Rentetan wahyu inilah yang berikutnya
menjadi kitab yang dipegang oleh umat Muslim, yaitu Qur'an. Mereka percaya bahwa
Abraham membawa anak pertamanya Ismael (bukan Ishak) ke mezbah korban bakaran di
atas gunung. Ini melandasi pemikiran mereka bahwa Ismael adalah benih yang olehnya
seluruh bumi akan mendapat berkat. Umat Muslim juga percaya bahwa Mohammad
adalah penggenapan dari janji Tuhan kepada Abraham, dan bahwa Mohammad adalah
nabi utusan Tuhan, sama seperti Musa. Mereka menganggap Alkitab telah diubah isinya
dan tidak seluruhnya asli. Bangsa-bangsa Islami bertunas dari keturunan Ismael,
Mohammad. Jadi akar Islam dapat dilacak mundur hingga kita menemukan Ismael.
Belakangan Ismael menikahi seorang gadis Mesir dan keluarganya beranak pinak dengan


cepat melalui kedua belas anaknya, yang menghasilkan begitu banyak keturunan. Umat
Muslim sudah ada jauh sebelum mereka memeluk agama Islam. Saya telah memahami
bahwa Tuhan selalu melihat akar dari suatu permasalahan, bukan pada kulit
permukaannya. Sementara Hagar ada bersama anaknya, malaikat Tuhan menemukan dia
di belantara dan mulai menyingkapkan rencana Tuhan:

Lalu Malaikat TUHAN menjumpainya dekat suatu mata air di padang gurun,
yakni dekat mata air di jalan ke Syur. Katanya: "Hagar, hamba Sarai, dari manakah
datangmu dan ke manakah pergimu?" Jawabnya: "Aku lari meninggalkan Sarai,
nyonyaku." Lalu kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Kembalilah kepada nyonyamu,
biarkanlah engkau ditindas di bawah kekuasaannya." Lagi kata Malaikat TUHAN itu
kepadanya: "Aku akan membuat sangat banyak keturunanmu, sehingga tidak dapat
dihitung karena banyaknya."
(Kejadian 16:7-10).

TUHAN MENAMAINYA ISMAEL SEBELUM IA DILAHIRKAN

Ismael adalah orang pertama yang dilahirkan di bumi yang dianugerahi nama oleh Tuhan
sendiri. Ketika sesuatu terjadi untuk pertama kalinya di dalam Alkitab, pastilah itu
peristiwa yang penting dan ia memulai sesuatu yang besar pada masa mendatang. Ini
disebut 'hukum hal-hal pertama.' Di seluruh Alkitab, tercatat hanya ada empat orang yang
Tuhan beri nama sebelum mereka dilahirkan, melalui penampakan ilahi sosok malaikat
atau Tuhan sendiri. Ada beberapa tokoh lain yang Tuhan nubuatkan, tetapi hanya empat
orang yang diberi nama secara ilahi oleh Tuhan sebelum mereka dilahirkan. Yang
pertama adalah Ismael, yang kedua Ishak, ketiga Yohanes Pembaptis, dan keempat atau
terakhir adalah Yesus. (Kej. 16:11, Kej. 17:19, Luk. 1:13, Luk. 1:31). Gereja umumnya
mengenal tiga tokoh terakhir, tetapi yang pertama justru terlewatkan.

Selanjutnya kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Engkau mengandung dan
akan melahirkan seorang anak laki-laki dan akan menamainya Ismael, sebab TUHAN
telah mendengar tentang penindasan atasmu itu.
(Kejadian 16:11).

Hagar kembali ke tempat Sarai, sebagaimana diperintahkan oleh malaikat Tuhan,
dan Ismael dilahirkan di sana. Ketika Ismael berumur sekitar 13 tahun, Tuhan
menampakkan diri kepada Abram dan mengubah namanya menjadi Abraham (Kej. 17:5).
Tuhan menyampaikan perjanjian-Nya kepada Abraham dan memberikan seorang anak
laki-laki melalui rahim Sarah.

>>Ketika sesuatu terjadi untuk pertama kalinya di dalam Alkitab, pastilah itu peristiwa
yang penting dan ia memulai sesuatu yang besar pada masa mendatang.

Abraham berdoa kepada Tuhan perihal Ismael, dan Tuhan menjawab demikian:

Dan Abraham berkata kepada Allah: "Ah, sekiranya Ismael diperkenankan hidup
di hadapan-Mu!" Tetapi Allah berfirman: "Tidak, melainkan isterimu Saralah yang akan


melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak, dan Aku akan
mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk
keturunannya. Tentang Ismael, Aku telah mendengarkan permintaanmu; ia akan
Kuberkati, Kubuat beranak cucu dan sangat banyak; ia akan memperanakkan dua belas
raja, dan Aku akan membuatnya menjadi bangsa yang besar. Tetapi perjanjian-Ku akan
Kuadakan dengan Ishak, yang akan dilahirkan Sara bagimu tahun yang akan datang pada
waktu seperti ini juga."
(Kejadian 17:18-21).

Tuhan memberkati Ismael dan berjanji bahwa ia akan sangat dilipatgandakan
jumlah keturunannya hingga luar biasa banyaknya, dengan dua belas suku, dan akan
menjadi sebuah bangsa yang besar. Dalam Kejadian 16:11, Tuhan menamai Ismael
sebelum ia dilahirkan, dan menurut Kejadian 17:20, Tuhan memberkati Ismael akan
tetapi mengikatkan perjanjian-Nya dengan Ishak, sang Benih yang dijanjikan. (Kita akan
membahas secara rinci tentang mengapa Tuhan memberkati Ismael, di bab tujuh, "Berkat
atas Ismael.") Ketika tiba saatnya bagi Ishak untuk disapih, Sarah mendapati Ismael
sedang mencemooh Ishak. Sarah menjadi murka dan ingin agar putra budak perempuan
itu diusir dan tidak menjadi sesama pewaris dengan putranya, Ishak (Kej. 21:9). Abraham
menjadi sedih, sama seperti hati bapa pada umumnya, dan ia mencari Tuhan. Tuhan
menyatakan kepadanya bahwa perjanjian-Nya akan diikatkan dengan Ishak, dan bahwa
melalui Ishak pula benih keturunan Abraham akan disebut. Sedangkan nasib Ismael
adalah harus diusir, walaupun Tuhan sekali lagi menegaskan pada Abraham bahwa
Ismael akan menjadi suatu bangsa yang besar. Bersama dengan Hagar, Ismael diusir
keluar dari rumah bapanya dengan hanya dibekali sedikit roti dan air.

Berkatalah Sara kepada Abraham: "Usirlah hamba perempuan itu beserta
anaknya, sebab anak hamba ini tidak akan menjadi ahli waris bersama-sama dengan
anakku Ishak." Hal ini sangat menyebalkan Abraham oleh karena anaknya itu. Tetapi
Allah berfirman kepada Abraham: "Janganlah sebal hatimu karena hal anak dan budakmu
itu; dalam segala yang dikatakan Sara kepadamu, haruslah engkau mendengarkannya,
sebab yang akan disebut keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak. Tetapi keturunan
dari hambamu itu juga akan Kubuat menjadi suatu bangsa, karena iapun anakmu."
Keesokan harinya pagi-pagi Abraham mengambil roti serta sekirbat air dan
memberikannya kepada Hagar. Ia meletakkan itu beserta anaknya di atas bahu Hagar,
kemudian disuruhnyalah perempuan itu pergi. Maka pergilah Hagar dan mengembara di
padang gurun Bersyeba.
(Kejadian 21:10-14).

SUMUR

Ketika berumur sekitar 15 tahun, Ismael dan Hagar diusir keluar dan mereka
mengembara ke belantara. Perhatikanlah apa yang terjadi:

Ketika air yang dikirbat itu habis, dibuangnyalah anak itu ke bawah semaksemak,
dan ia duduk agak jauh, kira-kira sepemanah jauhnya, sebab katanya: "Tidak
tahan aku melihat anak itu mati." Sedang ia duduk di situ, menangislah ia dengan suara


nyaring. Allah mendengar suara anak itu, lalu Malaikat Allah berseru dari langit kepada
Hagar, kata-Nya kepadanya: "Apakah yang engkau susahkan, Hagar? Janganlah takut,
sebab Allah telah mendengar suara anak itu dari tempat ia terbaring. Bangunlah,
angkatlah anak itu, dan bimbinglah dia, sebab Aku akan membuat dia menjadi bangsa
yang besar." Lalu Allah membuka mata Hagar, sehingga ia melihat sebuah sumur; ia
pergi mengisi kirbatnya dengan air, kemudian diberinya anak itu minum. Allah menyertai
anak itu, sehingga ia bertambah besar; ia menetap di padang gurun dan menjadi seorang
pemanah. Maka tinggallah ia di padang gurun Paran, dan ibunya mengambil seorang
isteri baginya dari tanah Mesir.

(Kejadian 21:15-21).

Ismael mengembara di belantara bersama dengan Hagar dan mereka kehabisan air.
Setelah diusir keluar dari rumah Abraham, Ismael kini dalam keadaan sekarat di tengah
belantara, di bawah semak.

>>Seketika itu juga, ia menyadari statusnya sudah berubah dari anak menjadi seorang
hamba ... Jatidirinya kini sedang bergejolak, dan citra seorang bapa di dalam dirinya
hancur lebur untuk selamanya

Hagar tidak dapat menyaksikan penderitaan yang dialami anaknya yang kini
sedang meregang ajal. Dalam situasi putus asa, ia meninggalkan anaknya tersebut di
bawah semak dan berlalu pergi, menjerit kepada Tuhan. Ia tidak tahan melihat putranya
mati pelan-pelan. Yang dapat ia lakukan adalah menangis dan menjerit di tengah
kesakitan. Sementara itu, Ismael kecil terbaring setengah nyawa di bawah semak. Sang
anak tidak hanya sekarat secara jasmani, tetapi hatinya sudah remuk akibat penolakan
bapanya, dan jiwanya tertusuk dukacita. Seketika itu juga, ia menyadari statusnya sudah
berubah dari anak menjadi seorang hamba ... Jatidirinya kini sedang bergejolak, dan citra
seorang bapa di dalam dirinya hancur lebur untuk selamanya. "Siapakah aku... anak dari
seorang bapa leluhur, bapa dari banyak bangsa, atau hanya putra dari seorang budak?"
Lebih parah lagi, di gerbang menuju kematian di tengah belantara itu, ibu kandungnya
sendiri menelantarkan dirinya sendiri, dan ia sudah hampir mati. Kondisinya begitu buruk
sehingga ibunya tidak tega melihatnya. Di sepanjang hidupnya, Ismael diberi pengajaran
oleh sang bapa Abraham tentang Pribadi yang bernama Tuhan, tetapi kini dimana Tuhan
itu berada? Apakah Tuhan sudah mengabaikan dan melupakan dia? Alkitab berkata
bahwa Tuhan mendengar suara anak itu dan tahu dimana ia berada (Kejadian 21:17).
Perhatikan bahwa Tuhan tidak mendengar suara sang ibu, melainkan suara anak itu, dan
Tuhan tahu dimana tepatnya si anak berada: tempat kematian, kesakitan, penolakan, dan
kehausan. Alasan Tuhan mendengar suara sang anak adalah karena nama 'Ismael' berarti
'Tuhan mendengar.' Tuhan tahu segalanya, mulai dari awal sampai akhir. Ia memberi
nama anak itu 'Ismael' bahkan sebelum ia dilahirkan karena rencana dan arah nasib di
dalam hidupnya sudah ditetapkan. Tuhan mendengar suara tangisan di belantara, dan Ia
mencelikkan mata Hagar sehingga ia dapat melihat sumur yang berisi air, dan ia memberi
Ismael air minum agar sang anak tetap hidup. Ajaibnya, sumur itu sudah ada di sana,
tetapi mereka tidak dapat melihatnya.


>>Untuk menyelamatkan tubuh jasmaninya, ia membutuhkan air minum; tetapi untuk
menyelamatkan jiwanya ia membutuhkan air hidup yang diambil dari sumur Yesus

Empat ribu tahun kemudian, umat Muslim berada di belantara rohani, dengan jeritan dan
tangisan yang kian memilukan; mereka sekarat karena kehausan, tidak mampu melihat
sumur keselamatan mereka. Tetapi Tuhan akan mendengar tangisan Ismael dan
membukakan matanya, dan menunjukkan kepadanya sumur air yang hidup, yaitu Yesus,
agar ia boleh minum dan hidup olehnya. Untuk menyelamatkan tubuh jasmaninya, ia
membutuhkan air minum; tetapi untuk menyelamatkan jiwanya ia membutuhkan air
hidup yang diambil dari sumur Yesus. Waktunya sudah tiba bagi umat Muslim untuk
melihat Yesus dan mengenal pribadi Bapa. Kita sebagai Gereja Tuhan harus dapat jeli
melihat masa sekarang ini, dan mendengar suara dari Surga. Kita harus bersyafaat bagi
umat Muslim seperti yang dilakukan seorang ibu ketika melihat anaknya sekarat.
Mungkin ada di antara kita yang berpaling meninggalkan Ismael, sama seperti yang
diperbuat oleh ibu kandungnya, oleh karena kondisi Ismael tampak sudah tidak bisa
tertolong lagi, tidak ada harapan apapun. Namun seharusnya kita tunduk kepada Roh
Kudus dan berdoa agar Tuhan mau membangkitkan jeritan dan tangisan di dalam hati
umat Muslim, dan tangisan itu begitu memilukan sehingga menyentuh hati Yang Maha
Tinggi. Kita harus berdoa agar Tuhan mau membuka mata Ismael. Tuhan akan
mendengar jerit tangis umat Muslim pada saat ini. Tuhan memberi dia nama 'Ismael'
sebelum ia dilahirkan, di dalam hikmat-Nya, karena suatu hari nanti Ia tahu bahwa akan
ada 1,6 milyar orang Muslim yang merana terlantar di belantara rohani. Gereja, ayo
bangkit bersiap. Seluruh angkatan Muslim akan masuk ke dalam Kerajaan. Dalam
sekejap, 800 juta hingga satu milyar orang Muslim hendak masuk ke dalam Kerajaan.

>>Ia akan memakai perempuan lain, yaitu Gereja, untuk memberikan air hidup
kepadanya hari ini, yaitu air yang diambil dari sumur hidup kekal.

Sebuah gempa menerjang pada tanggal 26 Desember 2004, dengan pusat gempa
terletak di lepas pantai Indonesia, bangsa Muslim terbesar di dunia, yang membangkitkan
tsunami yang melanda hingga ke negara-negara lain, yang mengakibatkan kematian
ratusan ribu jiwa. Para pembaca yang budiman, gempa yang lain yaitu kemuliaan Tuhan
kini hampir tiba, dan pusat gempanya nanti adalah umat Muslim. Gempa ini akan
membangkitkan tsunami Roh Kudus sehingga merambat ke negara-negara lain,
membawa kehidupan dimana-mana. Gempa rohani ini akan mengawali panen terbesar di
muka bumi. Inilah panen terbesar di sepanjang sejarah. (Kita akan menyimak lebih rinci
proses kejadiannya di bab lima.)

Syafaat dan doa adalah langkah pertama. Syafaat adalah doa yang merangkul hati
Tuhan. Rencana-rencana Roh Tuhan dilahirkan ke dalam alam-dimensi dunia melalui
doa. Kita tidak boleh hanya berdoa melainkan juga siap untuk bergerak bersama Tuhan di
saat ini juga. Tuhan memakai seorang perempuan untuk memberi air minum kepada
Ismael di belantara, dan Ia akan memakai perempuan lain, yaitu Gereja, untuk
memberikan air hidup kepadanya hari ini, yaitu air yang diambil dari sumur hidup kekal.
Ismael sedang kehausan akan air hidup dan lapar akan roti hangat yang baru diangkat dari
oven Roh Tuhan. Yesus selalu bekerja sebagai penjala manusia. Ia rindu agar kita juga


menjadi penjala manusia sehingga kita akan siap sedia untuk bekerja di musim penuaian
ini. Agar dapat sungguh-sungguh menjadi penjala manusia, kita perlu memahami seperti
apa jerit tangis yang ada di dalam hati seorang Muslim.

TANGISAN ISMAEL

Untuk dapat memahami seperti apa tangisan umat Muslim, sekali lagi kita harus
menyimak asal atau penyebab dari tangisan tersebut. Tangisan dimulai ketika Ismael
diusir keluar dari rumah bapanya, dan dibiarkan begitu saja tanpa warisan. Selama lima
belas tahun, ia tumbuh di dalam naungan kasih bapanya, Abraham, tetapi nyatanya ia kini
didepak keluar dari rumah bapanya, dengan alasan bahwa putra seorang budak tidak
mungkin bisa menjadi sesama pewaris dengan putra seorang perempuan merdeka (Kej.
21:10). Ismael terusir hingga ke belantara dengan hanya membawa sepotong roti dan
sebotol air, sebagai bekal terakhir yang diberikan bapa Abraham kepadanya (Kej. 21:14).
Ismael tentu sudah bertanya atau mencari tahu dari ibunya, apa penyebab dari semua
peristiwa ini. Ibunya hanya mengingatkan dia bahwa ia adalah putra seorang hamba dan
ia tidak mempunyai bapa. Ismael menunggu di tengah belantara, mengharap bapanya
akan kembali mencarinya dan membawa roti dan air lagi, tetapi bapanya tidak pernah
muncul. Kesempatan berikutnya bagi Ismael untuk melihat bapanya adalah ketika ia
menguburkan sang bapa (Kej. 25:9). Ismael tidak hanya menguburkan Abraham, tetapi
juga mengubur setiap kesempatan agar ia kembali beroleh pengakuan sebagai anak.
Acara pemakaman itu menandai musnahnya harapan Ismael untuk dapat diterima atau
dikasihi lagi oleh seorang bapa.

>> Jati diri tidak hanya berkaitan dengan siapa Anda, tetapi juga ke golongan manakah
Anda sekarang ini dimasukkan?

Akar terdalam dari tangisan Ismael adalah kerinduannya untuk mendapat kasih sayang
seorang bapa, dan kebutuhannya untuk mempunyai jatidiri yang teguh. Tanpa sosok
ayah, seorang anak tidak mempunyai identitas. Jati diri tidak hanya berkaitan dengan
siapa Anda, tetapi juga ke golongan manakah Anda sekarang ini dimasukkan? Jika Anda
tidak tahu Anda masuk ke golongan mana, Anda tidak akan pernah bisa mengerti siapa
diri Anda yang sebenarnya. Jika Anda tidak tahu jatidiri Anda, maka definisi diri Anda
ditentukan berdasar apa yang Anda perbuat. Seorang anak laki-laki dapat dipastikan asalusulnya
dengan mengecek DNA ayahnya, tetapi anak dari seorang hamba dikenali hanya
dari perbuatan atau kelakuannya. Ismael diusir dan kini tidak mempunyai bapa, identitas,
apalagi warisan. Tanpa peringatan terlebih dulu, tahu-tahu Ismael kini ditelantarkan,
ditolak, dan tidak berbapa. Hak dari setiap anak adalah menerima warisan dari bapanya.
Hak itu dirampas dari tangan Ismael, dan sebagai gantinya ia mendapatkan cap meterai
'anak yatim.' Jerit tangis anak yatim seperti ini kini terdengar dari antara umat Muslim di
zaman sekarang.

Berabad-abad kemudian, anak dan keturunan Ismael membangun tugu peringatan
tentang tangisan Ismael, dan menyebutnya 'Islam,' yang berarti tunduk kepada Tuhan
sama seperti hamba kepada tuannya, dan bukan membangun hubungan dengan Tuhan
sama seperti anak yang mencintai bapanya. Islam mengisi rongga kekosongan di dalam


hati mereka dengan berkata bahwa Tuhan adalah bukan Bapa, dan Ia tidak punya Anak.
Islam memandang wajah Tuhan dengan cara pandang Ismael dulu. Umat Muslim masih
melihat diri sebagai hamba atau budak yang tunduk kepada Tuhan, dengan harapan
bahwa melalui amal perbuatan, mereka dapat diterima dan diridhoi Tuhan, dan terlepas
dari penghakiman yang pasti akan terjadi. Mereka berusaha agar dapat diterima oleh
Tuhan melalui amal perbuatan, bukan dengan anugerah. Ini bukan hanya sekedar aturan
moral, tetapi sudah mendarah daging dalam setiap diri Muslim. Namun nyatanya tangisan
Ismael tidak pernah berhenti dan malahan kian memilukan dari waktu ke waktu.

>>Islam mengisi rongga kekosongan di dalam hati mereka dengan berkata bahwa Tuhan
adalah bukan Bapa, dan Ia tidak punya Anak.

Dewasa ini, umat Muslim masih berada di belantara sambil meregang nyawa. Di
tengah belantara rohani ini, mata mereka masih belum juga dapat melihat sumur air yang
hidup. Mereka merasa tidak memiliki bapa yang memberi mereka roti atau air. Sementara
itu, Gereja berpaling dan menjauh dari mereka, tidak tega melihat mereka mati dalam
kesakitan. Tuhan kini sedang memanggil umat Muslim. Ia akan mendengar tangisan
mereka, mencelikkan mata mereka, dan menunjukkan wajah Yesus ketika mereka
menemukan sumur air yang hidup dari kemuliaan Tuhan. Tuhan akan menjadi Bapa
mereka, dan memberi roti baru yang dari surga bagi jiwa mereka yang lapar serta
memberi air hidup bagi hati mereka yang kehausan dan hampir mati. Tuhan akan
menyatakan kemuliaan-Nya di antara kaum Ismael dan membangunkan jiwa mereka di
dalam hadirat Yesus.

>>Ia akan menyingkapkan kebenaran kepada mereka tentang arah nasib ('takdir') mereka,
yang selama ini tersembunyi di balik nama Ismael.

Bapa di surga akan memberi jatidiri bagi umat Muslim di zaman sekarang. Ia
akan menyingkapkan kebenaran kepada mereka tentang arah nasib ('takdir') mereka, yang
selama ini tersembunyi di balik nama Ismael. Ia akan menunjukkan perjanjian-Nya dan
memberi mereka warisan di dalam Kristus Yesus. Ia tidak akan pernah meninggalkan
mereka ataupun mengabaikan mereka. Sebaliknya si pemanah yang bernama Ismael ini,
seketika ia terlahir baru di dalam Roh, ia akan menjadi panah yang dilenturkan oleh busur
ilahi di tangan Tuhan, yang ditembakkan tepat ke jantung Musuh yang dari dulu
membutakan mata Ismael.

Ini masa Kairos bagi umat Muslim. Awan terang hadirat Tuhan kini sedang
terbentuk di langit, dan sambaran kilat kemuliaan-Nya kini sedang bergerak di atas dunia
Muslim. Akan ada hujan yang turun dari surga dan terjadi penuaian akbar di antara umat
Muslim zaman sekarang. Jerit tangis Ismael telah terdengar dan sampai di tahta Tuhan,
dan jawaban dari Tuhan sudah tinggal tunggu waktunya saja.
Saya dapat mendengar Tuhan yang berbicara melalui nabi Yesaya:
Aku telah berkenan memberi petunjuk kepada orang yang tidak menanyakan Aku; Aku
telah berkenan ditemukan oleh orang yang tidak mencari Aku. Aku telah berkata: "Ini
Aku, ini Aku!" kepada bangsa yang tidak memanggil nama-Ku. (Yesaya 65:1).
Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah
kamu mengetahuinya? Ya, Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungaisungai
di padang belantara. (Yesaya 43:19). Tuhan akan mendengar tangisan Ismael pada
masa ini. Akankah kita mendengar tangisan di hati Tuhan pada saat ini? Akankah kita
menanggapi tangisan-Nya?

Ketika kita makin pintar dan mengira kita sudah tahu segalanya, Tuhan turun tangan
dan Ia memakai sesuatu yang kita sangka tidak berguna...

20 comments:

  1. Amin!! Aku percaya, waktuNya sudah dekat...kita yg harus waspada...perlu jaga hati supaya aliran air hidup itu nyata mengalir melalui kehidupan kita...menjadi garam dan terang bagi kaum Kedar disekitar kita. Jbu!

    ReplyDelete
  2. yesus bukan tuhan sekali lg YESUS BUKAN TUHAN

    Di sini saya ingin memberikan bukti-bukti yang NYATA dan JELAS betapa Jesus atau Nabi Isa a.s bukan lah Tuhan. Jesus is not a God, but only a prophet. Jesus hanyalah seorang Rasulullah dan diutuskan kepada kaum Bani Israel sahaja, bukan untuk seluruh alam. Hanya Nabi Muhammad S.a.w diutuskan kepada seluruh alam ini.

    http://www.facebook.com/photo.php?fbid=304486929628507&set=a.280988651978335.64919.100002016080524&type=3&theater

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya itu tadi di bilang masih berteriak mencari Air Hidup, 1 hari 5 x, yang mereka tidak tau bahwa Air Hidup itu Yesus! Mereka tidak mengakui, kecemburuan rohani yang telah tertanam berabad-abad, Ismael, gimana sih perasaan anak yang sudah bisa berfikir, kenapa saya disuruh pergi dari rumah bapa Abraham, padahal Tuhan mendengar, ini lho dan diberi air hidup itu, minumlah. Jadi kecemburuan itu di turunkan terus, kepada turunan Anak Perjanjian, salah satunya dengan mendoktrinkan 1. Alkitab sudah dirubah-rubah 2. Yesus bukan Tuhan 3. Yesus tidak mati, tapi diangkat langsung kesurga, yang disalib itu orang yang diserupakan dengan wajah Yesus. Ini terus diulang ulang, sehingga apapun di jelaskan mereka tetap mentok. Mereka nggak tau bahwa TUHAN mencari mereka, dan memberi Air Hidup itu.

      Delete
    2. ketika ishak lahir ismail berumur 14t, dua tahun kemudian ketika ismail berumur 16th lalu diusir oleh sarah, uniknya ibrahim menaruh ismail di atas pundak hagar, apa kagak pegel tu bahunya hagar? dan anehnya ketika air dikirbat habis lalu ismael dcapakkan ke semak, apakah masuk akal anak 16th apa kgak namuk? Payah emang yahudi itu penipu, inilah bukti yg paling kuat bahwa bible sdh diubah oleh yahudi dengki, dan anehnya umat paulus bebitu lugu percaya



      Delete
  3. ente domba sesat yo ??? isi kok islam tapi kok malah ngaleh neng yesus......yok opo???? ape dadi provokator yo

    ReplyDelete
    Replies
    1. Eui, beliau sudah murtadin tau, dia telah menemui kebenaran itu. Makanya baca Alkitab on line, baca... terbuka kok .... jangan bilang Alkitab Porno (Kidung Agung, puisi bangsa Israel, yang menggambarkan kasih TUHAN sebagai mempelai laki2 dan umatNya mempelai wanita). Ya nabinya ngeres sih, jadi umatnya ngeres juga. Jadi baca dengan jangan dendam rohani berabad-abad, kami tidak membenci kaum Kedar, dia juga turunan bapa Abraham, dan ingat TUHAN mendengar, dan diberi air itu, jangan terus terus berteriak minta air, sudah ada kok air itu tersedia dekatmu. Semoga Roh Kudus menyadarkan mu, saudaraku kaum Kedar. Amin.

      Delete
  4. Amin... Yesz, temanku yang kusayang bisa bersamaku selamanya jasmani maupun jiwanya. trimakasih Tuhan.. saya percaya akan datang waktunya secepatnya Ismael kembali mendapat kasih sayang Sang Bapa dan akan kembali hidup dengan kasih sang Bapa. aku tunggu janji Tuhan. saya percaya

    ReplyDelete
  5. Tuhan Ku hanya Allah Yesus penyembahan yang diatur oleh paulus dan sudah banya repisi kitab injil, untuk mentuhankan Yesus, Agama yang mulai ditinggalkan karena kebohongan akan terbukti bohong, Yesus hanya di utus kepada bani israil tidak untuk bangsa lain. pemutarbalikan kitab injil dari penelitian asli sampai yang sudah ribuan repisi. kitab suci yang mengalami repisi adalah ilmu pengetahuan yang berubah mengikuti kehendak Jaman.

    ReplyDelete
  6. carilah dulu kerjaan allh maka semua akan dia berikan.

    ReplyDelete
  7. Yesus dan seluruh umatnya (umat kristen)selalu dilecehkan dan diterror karena didalam Yesus dan umatnya ada KEBENARAN AKAN FIRMAN ALLAH YANG HIDUP DAN KEBENARAN YANG SEJATI. AMIN.

    ReplyDelete
  8. kedar, kedar klo sesat y hrs bertobat donk . Hari ini jika kamu mendengar suara Tuhan YESUS jgn keraskan hatimu !!!!!. Jgn mau di suruh berdoa buat keselamatan nya muhamad dan keluargany sedangkan anda sendiri yg berdoa buat dy blm tentu selamat khan , CAMKAN ITU !!!!!! Jangan mau tertipuuuuuuuu !!!!!!!!!!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Itulah Alkitab, Firman Tuhan yang terbuka, bisa di baca oleh semua orang, saudaraku dr kaum Kedar, berfikirlah jernih, jangan dibawa emosi dendam berabad-abad, TUHAN mencari mu juga, tidak dibiarkan dipadang belantara kehausan, jika engkau mau membuka hati. Alkitab, terbuka, menulis kesalahan nabi2, tapi bukan kesalahan yang penting, tapi pertobatan nabi2 itu kembali ke Jalan TUHAN yang Benar. Kur'an, nabinya tidak ada salah, apapun yang dibuat benar, sampai2 ditiru perkawinannya, makan kurma ganjil kalau buka puasa, dan banyak lagi pernik2 yang nggk penting. Sedangkan Yesus, yang benar2 TUHAN sang penebus dosa, tidak ada kesalahan dan dosa pada diriNya (di akui oleh Pontius Pilatus, Ketua Mahkamah Agung abad itu), kami tidak meniru cara Yesus berpakaian, cara makan, Dia TUHAN FirmanNya yang harus kita jalani, dan lakukan, karena Dia itu Firman yang telah menjadi manusia. Jadi memang jauh berbeda kita dengan mereka, berbanggalah kita mendapat Kasih karunia kita, kalau kita sendiri tidak akan bisa melakukan pencarian Dia, inisiatif TUHAN, tinggal kita membukakan hati untuk menerima Dia. Amin.

      Delete
    2. Sembahlah Allah tuhan smesta alam yg telah menciptakan yesus ibu yesus dan kakek nenek yesus

      Delete
  9. amin semoga muslim dan musl;imah jadi mengel Yesus sebenarnya"tidak ada yang sampai pada hadirat Bapa/ surga tanpa melalui Yesus titik"

    ReplyDelete
  10. Ya gitu deh kalo masing-masing menilai dengan kacamatanya sendiri....biarlah kalian dengan keyakinan kalian dan kami dengan keyakinan kami....nanti sesuai janji اَللّهُ SWT akan ada segala urusan manusia akan diselesaikan dan dibuka. Semoga kita tidak berada di sisi yang salah nantinya....

    ReplyDelete
  11. Saya seorang kristen akan mengakui muhammad nabi, jika sekiranya wahyu mengenai Isa Almasih (Yesus) di Alquran tidak disesatkan/bertentangan dengan Alkitab. Inilah yang paling mendasar perbedaanya.sehingga apapun caranya 2 aliran agama kristen dan islam tidak akan damai sampai akhir zaman.

    ReplyDelete
  12. Islam dianggap sesat krn dalam alquran Muhammad menyuruh menyembah Allah saja, sebaliknya umat paulus menyembah yesus padahal tdk ditemukan sama sekali bukti alkitab yg menyuruh menyembah yesus. Malahan sebaliknya yesus hanya menyuruh menyembah Allah saja. Maka dalam hal ini kristen cocok disebut umat paulus, sementara muslim cocok disebut umat Yesus dan Muhammad krn dua duanya menyeruh menyembah Allah saja.

    ReplyDelete
  13. anak 16 th ketika diusir bersama ibunya ditaruh dibahu ibunya apa ga pegel bahu hagar, unuknya tiba tiba digurun ketika air dikrbat habis anaknya dicapakkan kesemak semak dan uniknya anak sege itu disulap jadi bayi, sangking dengki dan jahilnya yahudi kisah tuhan alkitab dan abraham dibuat mjd diskriminatif.

    ReplyDelete
  14. http://www.katolisitas.org/anak-yang-dikurbankan-abraham-ishak-atau-ismael

    ......Menarik untuk disimak adalah hasil studi dari salah seorang ahli sejarah Muslim yang bernama Al-Tabari, yang mengumpulkan data tentang siapakah anak yang dikorbankan ini menurut para ahli sejarah. Ia mengutip pandangan banyak ahli sejarah dari kalangan muslim yang juga menyebutkan bahwa anak tersebut adalah Ishak (silakan membaca selengkapnya di link artikel karangan Sam Shamoun tersebut). Akhirnya Tabari mengambil kesimpulan demikian:
    “As for the above-mentioned proof from the Quran that it really was Isaac, it is God’s word which informs us about the prayer of His friend Abraham when he left his people to migrate to Syria with Sarah. Abraham prayed, ‘I am going to my Lord who will guide me. My Lord! Grant me a righteous child.’ This was before he knew Hagar, who was to be the mother of Ishmael. After mentioning this prayer, God goes on to describe the prayer and mentions that he foretold to Abraham that he would have a gentle son. God also mentions Abraham’s vision of himself sacrificing that son when he was old enough to walk with him. The Book does not mention any tidings of a male child given to Abraham except in the instance where it refers to Isaac, in which God said, ‘And his wife, standing by laughed when we gave her tidings of Isaac, and after Isaac, Jacob’, and ‘Then he became fearful of them’. They said. ‘Fear not!’ and gave him tidings of a wise son. Then his wife approached, moaning, and smote her face, and cried, ‘A barren old woman’. Thus, wherever the Quran mentions God giving tidings of the birth of a son to Abraham, it refers to Sarah (and thus to Isaac) and the same must be true of God’s words ‘So we gave him tidings of a gentle son’, as it is true of all such references in the Quran.” (Al-Tabari, The History of al-Tabari, Vol. II, Prophets and Patriarchs (trans. William M. Brenner), ( State University of New York Press, Albany 1987), p. 89).
    Melihat adanya fakta tersebut di atas, maka tepatlah jika kita meyakini kebenaran yang tertulis dalam Kitab Suci bahwa anak perjanjian yang dikurbankan oleh Abraham adalah Ishak. Memang umat muslim mempunyai alasan tersendiri mengapa mereka beranggapan bahwa akan yang dikurbankan adalah Ismail. Namun kita umat Kristiani percaya bahwa yang dikurbankan adalah Ishak karena memang itulah yang secara eksplisit tertulis dalam Kitab Suci. Selanjutnya, memang banyak ahli berpendapat bahwa keturunan Ismael melahirkan bangsa Arab; dan Ishak menurunkan bangsa Israel. Tetapi apakah agama Islam lahir dari Ismael itu sebenarnya membutuhkan studi lebih lanjut, mengingat bahwa agama Islam sendiri baru lahir pada sekitar abad ke-7.
    Demikian, Alexander, yang dapat saya tuliskan menanggapi pertanyaan anda. Semoga berguna.
    Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
    Ingrid Listiati- katolisitas.org

    ReplyDelete