Ketika membaca buku ini, hasrat di hati Anda untuk mengenal Tuhan sebagai Bapa
mungkin begitu bergelora. Mungkin Anda ingin benar-benar mengalami kasih,
pengampunan, dan penerimaan-Nya. Tuhan rindu untuk membukakan mata Anda dan
menunjukkan kepada Anda bahwa Tuhan menciptakan Anda di dunia ini untuk suatu
rencana yang istimewa. Arah nasib ('takdir') diri Anda yang selama ini terkunci harus
segera dibukakan oleh kebenaran di dalam pribadi Yesus. Jika Anda bersedia untuk
memulai hubungan dengan Tuhan, ucapkan doa ini dengan suara yang jelas dan keras:
Bapa Sorgawi, Engkau adalah Tuhan yang Maha Tinggi, dan aku datang kepadamu di
dalam nama Yesus. Aku berterimakasih karena Engkau mengutus Yesus ke bumi,
sebagai Firman Allah yang menjelma menjadi daging. Bapa, aku menerima kasih dan
anugerah keselamatan-Mu di dalam pribadi Yesus Kristus.
Yesus, aku percaya engkau mati disalibkan di atas salib dan menumpahkan darah-
Mu untuk menebus dosa-dosaku dan juga dosa seisi dunia. Aku percaya Tuhan
membangkitkan Engkau dari kematian pada hari yang ketiga. Yesus, masuklah ke dalam
hatiku. Singkirkan hatiku yang keras dan berilah hati yang baru agar aku boleh mengasihi
Bapa sama seperti Engkau.
Jika Anda mengucapkan doa ini, silakan kirim surat kepada kami atau kontak kami di:
Covenant of Life Ministries
P.O. Box 43055
Mississauga, ON L5B 4A7
E-mail: info@covenantoflife.org
Web site: www.covenantoflife.org.
Izinkan saya berdoa buat Anda:
Bapa, aku berterimakasih di dalam nama Yesus karena Roh-Mu akan memberi kesaksian
bagi para saudara atau saudariku bahwa mereka adalah anak-anak Tuhan. Bapa,
nyatakanlah kepada mereka jalan-jalanMu dan tunjukkan perjanjian-Mu. Nyatakan
kehadiran-Mu dan sentuh mereka hingga ke lubuk hati dengan Roh Kudus-Mu, dan
singkapkan selalu bagi mereka rahasia kebenaran Firman-Mu. Amin.
Thursday, October 28, 2010
Pemikiran Penutup
Tujuan utama dari buku ini adalah untuk menjelaskan kondisi masa sekarang ini, dan
untuk memberikan pemahaman dan menciptakan kesadaran tentang pentingnya Ismael
dan perannya dalam memancing kecemburuan Israel agar mereka juga boleh
diselamatkan.
Akan tetapi, tujuan sepenuhnya dari buku ini adalah untuk memberi kesaksian
tentang rahmat dan provisi Tuhan, bahwa Tuhan ingin agar tidak seorangpun binasa
melainkan agar semua orang bertobat. Dalam banyak hal, buku ini berguna untuk
memancing kita agar berpikir 'di luar kotak kebiasaan' dan mau mengikuti rencana
keselamatan yang dari Tuhan bagi bangsa-bangsa di Bumi. Buku ini menjadi sumber
kesaksian kebenaran bahwa Bumi akan dipenuhi dengan pengetahuan tentang kemuliaan
Tuhan kita.
Akankah kita menyerupai anak-anak Isakhar dan mampu membedakan zaman (1
Tawarikh 12:32)? Jika ya, langkah kita akan dihiasi dengan hikmat dan disokong oleh
pewahyuan, sebagai rekan sekerja Sorga, untuk melihat penuaian terbesar di sepanjang
sejarah umat manusia.
Mari kita pegang kebenaran kenabian yang dinyatakan di dalam buku ini, sebagai
pendahuluan dari sesuatu yang agung yang akan segera terlaksana!
untuk memberikan pemahaman dan menciptakan kesadaran tentang pentingnya Ismael
dan perannya dalam memancing kecemburuan Israel agar mereka juga boleh
diselamatkan.
Akan tetapi, tujuan sepenuhnya dari buku ini adalah untuk memberi kesaksian
tentang rahmat dan provisi Tuhan, bahwa Tuhan ingin agar tidak seorangpun binasa
melainkan agar semua orang bertobat. Dalam banyak hal, buku ini berguna untuk
memancing kita agar berpikir 'di luar kotak kebiasaan' dan mau mengikuti rencana
keselamatan yang dari Tuhan bagi bangsa-bangsa di Bumi. Buku ini menjadi sumber
kesaksian kebenaran bahwa Bumi akan dipenuhi dengan pengetahuan tentang kemuliaan
Tuhan kita.
Akankah kita menyerupai anak-anak Isakhar dan mampu membedakan zaman (1
Tawarikh 12:32)? Jika ya, langkah kita akan dihiasi dengan hikmat dan disokong oleh
pewahyuan, sebagai rekan sekerja Sorga, untuk melihat penuaian terbesar di sepanjang
sejarah umat manusia.
Mari kita pegang kebenaran kenabian yang dinyatakan di dalam buku ini, sebagai
pendahuluan dari sesuatu yang agung yang akan segera terlaksana!
Wednesday, October 27, 2010
Bab 8 Kedatangan Tuhan Kembali
Semua bangsa berasal dari satu darah, dan mereka diselamatkan hanya oleh darah satu pribadi yaitu Yesus Kristus. Manusia memisahkan diri berdasarkan golongan atau suku bangsa, tetapi Tuhan memilih suku bangsa untuk dijadikan kepunyaan-Nya. Keturunan Nuh memenuhi Bumi setelah Banjir Bah, dan dari 70 bangsa yang ada, Tuhan memilah dan menetapkan untuk diri-Nya sendiri suatu umat yang diturunkan dari Abraham, Ishak, dan Yakub, yang kemudian menjadi Israel. Di seluruh Perjanjian Lama, Tuhan mengenali adanya dua golongan umat, yaitu Yahudi dan Bangsa-bangsa lain. Tuhan memberkati semua bangsa di muka bumi di dalam Kristus Yesus, yang melahirkan Gereja sebagai satu wujud manusia baru yang terdiri dari orang Yahudi maupun non-Yahudi yang semuanya beriman pada Yesus sang Mesias. Jadi Tuhan mengasihi ketiga golongan umat ini (Yahudi, Bangsa-bangsa lain, dan Gereja), dan ia menuntaskan rencana-Nya bagi mereka (1 Kor. 10:32).
PENUAIAN
Panenan sudah siap untuk dituai. Hamba-hamba Tuhan telah pergi ke bangsa-bangsa dan menyerahkan hidup mereka untuk pengabaran Injil. Banyak yang telah mati syahid bagi Yesus dengan kisah yang sangat mengerikan. Darah mereka tidak dilupakan, dan pekerjaan mereka yang dilandasi kasih tidaklah sia-sia. Ada beberapa misionaris zaman sekarang yang seumur hidup telah berjuang melayani umat Muslim dan hingga kini belum melihat buah yang mereka rindukan. Seakan-akan mereka telah berjerih-lelah semalaman dan tidak menangkap ikan seekorpun. Akan tetapi perjuangan mereka tidaklah sia-sia. Saya percaya bahwa ketika Anda membaca ayat Firman Tuhan berikut ini Anda akan dikuatkan di dalam Tuhan. Inilah gambaran kenabian dari zaman yang sekarang kita jalani, berkaitan dengan penuaian:
Tuesday, October 26, 2010
Bab 7 Berkat atas Ismael
Saya percaya bahwa Roh Kudus sedang berbicara kepada para pemimpin di dalam Tubuh Kristus mengenai kekayaan dan keuangan demi kepentingan Kerajaan. Banyak pemimpin Gereja yang sangat peka menangkap kehendak Roh Kudus, bahwa perlu ada transfer kekayaan dalam jumlah besar ke dalam kas Gereja agar bisa dimanfaatkan untuk urusan Kerajaan. Saya percaya Tuhan sedang memberi kepada pria dan wanita pelayan Tuhan berbagai gagasan yang 'aneh' tentang bagaimana mengelola pelayanan dan keuangan di abad 21 secara lebih baik. Tuhan sedang membangkitkan para rasul dan nabi di Akhir Zaman yang akan mengambil minyak dari sumur tambangnya masing-masing, untuk pendanaan keperluan pemberitaan Firman Tuhan. Mereka akan menggali sumber dana mereka sendiri untuk mengukuhkan perjanjian Tuhan di muka bumi. Tuhan akan memberikan gagasan-gagasan kreatif kepada Tubuh Kristus yang akan menempatkan orang-orang percaya di tempat-tempat kekuasaan finansial, ketika dunia dilanda kelaparan. Akan ada pencurahan urapan 'perluasan pengaruh kekuasaan' agar orang-orang percaya dapat berfungsi di pasar dunia. Mereka akan membuat para pengamat bisnis dunia menjadi tercengang-cengang. Tuhan akan membawa banyak orang ke tempat sumber kemakmuran sehingga mereka dapat diposisikan untuk mengalirkan dana bagi para penuai atau penjala jiwa.
Saturday, October 23, 2010
Bab 6 Ismael dan Ishak
Tuhan memberkati Ismael akan tetapi menetapkan perjanjiannya dengan Ishak. Ishak adalah anak perjanjian, karena Tuhan melembagakan perjanjian kekal-Nya dengan dia. Perjanjian itu terus mengikat hingga benih keturunan setelah dia.
Sebagai seorang Muslim, saya percaya bahwa Abraham membawa Ismael (bukan Ishak) ke atas mezbah untuk dikorbankan. Ini adalah batu penjuru bagi bangunan keyakinan Muslim. Kubah Batu didirikan tepat di bukit dimana Abraham membawa putranya. Dalam bab ini, saya ingin menghadirkan kebenaran sebagaimana ditunjukkan di dalam Alkitab mengenai Ismael dan Ishak. Setiap orang Muslim memiliki kesempatan untuk tahu tentang apa yang Alkitab katakan tentang Ismael dan Ishak. Mari kita simak sama-sama kisah Alkitab berikut ini:
Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya: "Abraham," lalu sahutnya: "Ya, Tuhan." Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu." Keesokan harinya pagi-pagi bangunlah Abraham, ia memasang pelana keledainya dan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya; ia membelah juga kayu untuk korban bakaran itu, lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. (Kej. 22:1-3).
Thursday, October 21, 2010
Bab 5 Ismael dan Bapa
Kita telah belajar di bab-bab sebelumnya bahwa Tuhan memberi nama 'Ismael' sebelum anak itu dilahirkan karena arah nasibnya tersembunyi di balik namanya (Ismael berarti 'Tuhan mendengar'). Ribuan tahun silam, Ismael ditinggalkan di bawah semak di padang belantara, tetapi Tuhan mendengar suara anak kecil itu dan membukakan mata Hagar agar ia melihat ada sumur di dekatnya. Lalu ia memberi Ismael minum agar anak itu tetap hidup. Kita sekarang hidup di suatu masa ketika Ismael sedang berseru kepada Tuhan. Tuhan akan mendengarkan jerit tangis mereka, membukakan mata mereka, dan menunjukkan dimana sumur hidup kekal berada.
Gereja harus berdoa agar Tuhan akan membangkitkan isak tangisan yang begitu mendalam dan pedih di hati umat Muslim, agar menyentuh hati Yang Maha Tinggi. Kita sebagai Gereja Tuhan harus bersyafaat bagi Ismael, sama seperti seorang ibu yang terus mengupayakan kesembuhan bagi anaknya yang sekarat. Tuhan memakai Gereja untuk melahirkan rencana Roh ke alam bumi, yaitu melalui doa. Sekarang ini, ketika Tuhan mendengar tangisan Ismael, Ia akan memakai sosok perempuan yang lain yaitu Gereja-Nya, untuk memberi minum Ismael dengan air yang diambil dari sumur hidup kekal. Dibutuhkan air untuk menyelamatkan nyawanya dari maut di padang belantara, dan pada masa kini dibutuhkan air hidup untuk menyelamatkan dia dari kematian, menuju hidup kekal. Yesus selalu bekerja sebagai penjala manusia dan Ia rindu untuk menjadikan kita juga sebagai penjala manusia agar kita siap untuk ambil bagian selama musim penuaian ini.
Tuesday, October 19, 2010
Bab 4 Ismael dan Esau
Di dalam dunia Muslim zaman sekarang ada tertanam unsur terorisme dan perang. Unsur khusus tersebut kini menjadi pusat perhatian dunia. Hampir semua televisi dan liputan media lainnya gencar menayangkan berita besar seperti ini, sehingga tidak mungkin kita mengabaikannya begitu saja. Ada beberapa negara yang begitu cemas menyaksikan pertumbuhan populasi Muslim yang pesat di sekitar wilayah perbatasan negara mereka oleh karena ada bahaya ancaman fundamentalisme Islam. Sel-sel laten kaum fundamentalis tersebar di seluruh kawasan dunia Barat, yang menimbulkan kerawanan munculnya musuh baru dari dalam. Masalah yang dihadapi oleh pemerintah di banyak negara adalah ketidakmampuan untuk mengenali bakal teroris masa depan, karena mereka itu hidup sederhana dan melakukan kegiatan hidup hari-hari biasa, hingga tiba-tiba pada suatu ketika mereka menjawab seruan untuk bergabung dalam perang suci. Ini adalah masalah yang pelik, karena pemerintah di banyak negara tidak mau dituduh sembarangan menuding dunia Muslim pada umumnya, yang salah-salah malah bisa membangkitkan keresahan dan gejolak sosial yang tidak perlu. Namun memang ada banyak pertanyaan yang belum terjawab tentang asal dan cakupan terorisme dan kekerasan di dalam dunia Muslim. Pada bab ini, saya ingin membagikan sudut pandang Alkitab dalam menyelami permasalahan tersebut.
Pertama, mari kita melihat tokoh Esau, lalu kita akan membahas tentang Ismael dan Esau serta apa hubungan mereka dengan terorisme. Istrinya Ishak yang bernama Ribka adalah ibu dari Esau dan Yakub. Ribka mengandung bayi kembar, dan bahkan sebelum kedua bayi itu dilahirkan, mereka sudah seperti dua suku bangsa yang terus bergumul di dalam kandungan ibunya. Lalu ia berdoa dan bertanya kepada Tuhan:
Thursday, October 14, 2010
Bab 3 Ismael dan Israel
Tuhan Maha Kuasa yang empunya langit dan bumi sama sekali tidak memandang muka. Ia mengasihi semua orang. Tuhan adalah kasih dan Bapa sumber terang. Semua bangsa memiliki komposisi darah yang sama, dan mereka semua ditebus hanya dengan satu darah yaitu darah Yesus Kristus.... Namun sayangnya tidak semua orang di muka bumi telah turut ambil bagian di dalam penebusan ini. Tuhan di dalam Perjanjian Baru menggolongkan umat manusia menjadi tiga kelompok: orang Yahudi, bangsa-bangsa lain, dan Gereja:
Janganlah kamu menimbulkan syak dalam hati orang, baik orang Yahudi atau orang Yunani, maupun Jemaat Allah. (1 Korintus 10:32).
Ia mengasihi mereka semua dan mempunyai rencana bagi mereka semua. Bapa kita yang di Surga berkehendak agar tidak seorangpun binasa, dan agar semua orang mau datang kepada-Nya untuk menerima keselamatan di dalam Kristus Yesus. Apabila kita kembali menyimak zaman Nuh, kita melihat bahwa setelah Banjir Bah usai, keturunan Nuh berkembang pesat hingga memenuhi bumi (Kejadian 9). Nuh melahirkan bangsa-bangsa, dan dari antara bangsa-bangsa itu Tuhan memisahkan atau mengkhususkan bagi diri-Nya suatu umat melalui Abraham, Ishak, dan Yakob, yang dikenal sebagai orang Yahudi. Tuhan telah mengikat perjanjian dengan Abraham:
Saturday, October 9, 2010
Bab 2 Ismael dan Gereja
Tuhan memakai hal-hal bodoh dari dunia ini untuk membingungkan orang-orang pandai. Ketika kita makin pintar dan mengira kita sudah tahu segalanya, Tuhan turun tangan dan Ia memakai sesuatu yang kita sangka tidak berguna. Sungguh mengherankan, bahwa orang yang kita hakimi atau yang kita anggap tidak ada masa depan, ternyata adalah target utama yang akan dijangkau oleh Tuhan. Saya dulu adalah salah satu dari kaum
tersebut.
Sebelum hari Minggu, tanggal 3 Juli 1994, jam 12:45 malam, saya adalah seorang Muslim yang mati-matian menentang Injil Tuhan Yesus Kristus. Saya lahir di Pakistan sebagai seorang Muslim Sunni, yang secara bawah sadar diasuh dan dibesarkan dalam pemikiran untuk menentang ke-Tuhanan Yesus. Selama bertahun-tahun, setiap hari sepulang sekolah saya langsung masuk perkumpulan khusus untuk mempelajari Qur'an. Itu adalah bagian wajib dari kehidupan seorang remaja Muslim yang sedang menuju kedewasaan. Saya diajar dan memegang keyakinan bahwa Yesus adalah tidak lebih dari seorang nabi nomor dua setelah Mohammad. Sama seperti umat Muslim pada umumnya, saya yakin bahwa jika seseorang mengaku atau percaya bahwa Yesus adalah Putra Allah, itu adalah dosa seorang Muslim yang terburuk yang tak akan terampuni. Saya menganggap pengakuan seperti ini adalah penghujatan. Saya percaya bahwa Alkitab sudah diubah, dipalsukan, dan tidak akurat. Sebagai seorang usahawan Kanada, saya berdebat dengan banyak orang Kristen, sebagai upaya saya untuk menarik mereka agar masuk Islam. Sebaliknya ketika mereka mengajak saya masuk gereja, jawaban saya selalu: "Saya tidak pergi ke gereja; saya seorang Muslim."
Monday, October 4, 2010
Bab 1 Ismael and Islam
Sekarang ini ada 1,6 milyar umat Muslim yang sedang berdiri di tengah panggung, sementara seisi dunia menonton dengan terheran-heran. Israel memperingatkan tentang bahaya terorisme, Gereja terus melirik jam, dan umat Islam sendiri sedang memperjuangkan revolusi. Sementara itu, pintu gerbang yang menghubungkan antara dunia Muslim saat ini dan kekekalan mulai dibukakan, yang memungkinkan berlangsungnya masa Kairos. Umat manusia kini sedang menanggapi datangnya sebuah masa yang kita alami bersama; ini bukan masa biasa, melainkan musim Kairos bagi umat Muslim.
Apa itu Kairos? Di dalam perbendaharaan bahasa Yunani, istilah 'waktu' dibedakan antara makna Chronos dan Kairos. Chronos adalah waktu kronologis, yang dihitung dalam satuan detik, menit, hari, dan tahun. Waktu Kairos adalah saat ketika pintu gerbang penghubung antara masa sekarang dan keabadian dibukakan, sehingga sebuah babak peristiwa yang istimewa dapat berlangsung hingga kegenapannya, sebagaimana ditetapkan oleh Tuhan sendiri, yang sanggup mengubahkan arah nasib manusia untuk selamanya. Manusia mengenal waktu sebagai Chronos dan menghitungnya dengan jam. Tuhan mengenal waktu sebagai Kairos, dan menentukan arahnya. Masa Kairos membukakan pintu menuju arah nasib manusia yang sesungguhnya; apa yang telah tersembunyi selama berabad-abad kini disingkapkan. Sebagai Gereja Yesus Kristus, kita harus mencermati setiap momen dari masa Kairos sehingga kita dapat mengalir seiring dengan kehendak Tuhan. Dalam bab ini, kita akan membahas asal-usul dari umat Muslim berdasarkan kajian Alkitab, seperti apa jeritan hati mereka, dan degup jantung Tuhan bagi umat manusia di zaman ini.
Subscribe to:
Posts (Atom)